Desa Wonosunyo di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, tepatnya ada di Dusun Betro memiliki reputasi sebagai pusat produksi krupuk Samiler atau Jalepak, yang telah dikenal luas di berbagai daerah. Krupuk ini terbuat dari singkong dan menjadi salah satu kuliner khas yang dihasilkan oleh mayoritas penduduk di salah satu dusun di desa tersebut. Sebagian besar penduduk di dusun ini terlibat dalam industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi krupuk Samiler/Jalepak. Meski proses pembuatannya masih tergolong tradisional, dengan metode pengolahan singkong, pengeringan, hingga penggorengan yang menggunakan cara-cara warisan leluhur, kualitas dan rasa krupuk yang dihasilkan tetap terjaga. Tingginya permintaan akan krupuk Samiler/Jalepak, baik dari dalam maupun luar Pasuruan, sering kali membuat para produsen di Wonosunyo harus mengambil bahan baku singkong dari luar kota. Pasokan singkong dari daerah sekitar terkadang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi yang terus meningkat. kegiatan produksi hany dapat dilakukan saat musim kemarau, karena pengeringan krupuk dengan memanfaatkan terik matahari, tidak heran jika saat musim kemarau tiba semua berlomba-lomba untuk memproduksi dan menimbun krupuk samiler/ jalepak untuk stok musim penghujan Krupuk Samiler/Jalepak dari Desa Wonosunyo tidak hanya menjadi camilan favorit masyarakat lokal tetapi juga diminati oleh konsumen di berbagai kota di Jawa Timur. Keunikan rasa yang renyah dan gurih, ditambah dengan proses pembuatan yang masih tradisional, membuat produk ini memiliki daya tarik tersendiri di pasar. Pemerintah daerah terus mendukung para pelaku IKM di Desa Wonosunyo melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, sehingga mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mempertahankan kualitas produk. Dengan begitu, krupuk Samiler/Jalepak tetap menjadi salah satu kebanggaan dan andalan Kabupaten Pasuruan dalam industri kuliner tradisional.